Selasa, 02 Agustus 2011

Methoda Pembelajaran D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan

Pembelajaran merupakan interaksi antara pendidik, peserta didik dan sumber pembelajaran dalam lingkungan belajar yang ditentukan. Program studi Produksi dan perawatan akan melaksanakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student centered learning: SCL) dengan pola utama (Production Based Education). Peran dosen pada pembelajarn SCL adalah sebagai berikut ;
  1. Dosen bertindak sebagai fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran. 
  2. Mengkaji kompetensi matakuliah yang perlu dikuasai mahasiswa di akhir pembelajara 
  3. Merancang strategi dan lingkungan pembelajaran dengan menyediakan berbagai pengalaman belajar yang diperlukan mahasiswa dalam rangka mencapai kompetensi yang dibebankan pada matakuliah yang diasuh.
  4. Membantu mahasiswa mengakses informasi, menata dan memprosesnya untuk dimanfaatkan dalam memecahkan permasalahan nyata. 
  5. Mengidentifikasi dan menentukan pola penilaian hasil belajar mahasiswa yang relevan dengan kompetensinya.
 Sementara tugas mahasiswa pada motode SCL ini adalah:
  1. Mengkaji kompetensi matakuliah yang dipaparkan dosen 
  2. Mengkaji strategi pembelajaran yang ditawarkan dosen 
  3. Membuat rencana pembelajaran untuk matakuliah yang diikutinya
  4. Belajar secara aktif (dengan cara mendengar, membaca, menulis, diskusi, dan terlibat dalam pemecahanmasalah serta lebih penting lagi terlibat dalam kegiatan berfikir tingkat tinggi seperti analisis, sintesis dan evaluasi), baik secara individu maupun berkelompok. 
  5. Mengoptimalkan kemampuan dirinya.
Gambar  Ilustrasi perbedaan TCL  dan  SCL

Untuk mewujudkan kurikulum berbasis kompetensi, aplikasi dari metode pembelajaran untuk SCL akan di implementasikan dengan metode : (1) Small Group Discussion; (2) Role-Play & Simulation; (3) Case Study; (4) Discovery Learning (DL); (5) Self-Directed Learning (SDL); (6) Cooperative Learning (CL); (7)  Collaborative Learning (CbL); (8)Contextual Instruction (CI); (9) Project Based Learning (PjBL); dan (10) Problem Based Learning and Inquiry (PBL).  Selain kesepuluh metode ini tidak menutup kemungkinan dosen untuk mengembangkan model pembelajarannya sendiri. Secara umum proses belajar mengajar yang menggunakan metode SCL tersebut akan di implementasikan pada :

  • Perkuliahan dengan tatap muka (lecturer) dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan multi-metode (e-learning), multimedia, dan multisumber materi. 
  • Perkuliahan dengan pembahasan tugas terstruktur dan pembahasan soal-soal (Tutorial) dilaksanakan dengan metode diskusi, latihan, dan kerja kelompok. 
  • Proses pembelajaran dilakukan di dalam kelas untuk proses pembelajaran mata kuliah teori, di laboratorium untuk pembelajaran mata kuliah praktek, dan lapangan untuk pembelajaran mata kuliah magang industri.
  Beban per sks untuk dosen meliputi:   
            
            a. Mata kuliah teoritis
Untuk mata kuliah teori menganut ketentuan 1 sks sama dengan 50 menit tatap muka + 60 menit kegiatan terstruktur + 60 menit kegiatan mandiri, sehingga tugas dosen meliputi ;
-       50 menit tatap muka terjadwal di kelas dengan mahasiswa
-       60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur.
-       60 menit pengembangan materi
 Beban per sks untuk mahasiswa meliputi:
-       50 menit tatap muka terjadwal di kelas dengan dosen.
-       60 menit kegiatan akademik terstruktur yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh dosen.
-       60 menit kegiatan mandiri untuk mendalami, mempersiapkan atau menyelesaikan tugas akademik lain.   


b. Mata kuliah praktek
Untuk mata kuliah praktek menganut ketentuan 1 sks sama dengan 100 menit praktikum + 60 menit kegiatan terstruktur + 60 menit kegiatan mandiri, sehingga tugas dosen meliputi;
-       100 membimbing dan mengarahkan mahasiswa dalam melaksankan praktikum
-       60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur.
-       60 menit pengembangan materi
Beban per SKS untuk mahasiswa meliputi:
-       100 menit melaksanakan praktikum.
-       60 menit kegiatan akademik terstruktur yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh  dosen.
-       60 menit kegiatan mandiri untuk mendalami, mempersiapkan atau menyelesaikan tugas akademik lain.

·         Mata kuliah Praktek Kerja Lapangan dan Proyek Akhir
Untuk mata kuliah Praktek Kerja Lapangan dan proyek akhir menganut aturan 1 sks sama dengan 200 menit kerja lapangan + 60 menit kegiatan terstruktur + 60 menit kegiatan mandiri
 
  Gambar   Skema Student Centered Learning.


Gambar  Contoh Rancangan Pembelajaran SCL dalam KBK

Tidak ada komentar: